Audi Fristya | 16 Apr 2021

#RealStory: Mengulik Pandangan David Boy Tonara Mengenai Sisi Agile Startup

Hello Alterrans,

Apa kabar semuanya? #RealStory kembali lagi dengan cerita menginspirasi dari seorang David Boy Tonara. Kali ini kita akan membicarakan soal perusahaan startup dengan lingkungan yang agile, dan bagaimana seorang David Boy Tonara menanggapi perubahan yang ada dengan tetap mempertahankan kekompakkan tim. Penasaran dengan cerita lengkapnya? Yuk, langsung simak wawancara lengkapnya!

________________________________________________________________________________________________________

Q : Apa sih value yang lebih Mas boy tekankan untuk dipegang oleh tim yang Mas pimpin? 

A: Ada beberapa value yang memang ketika kemarin di divisi Innovation aku tekankan, seperti, Be responsible, Focus on goals, dan yang ketiga itu Can it be faster? Yang terakhir memang pertanyaan, tapi maknanya sebenarnya adalah kamu harus challenge diri kamu sendiri. Can it be faster? Selain lebih cepat lagi, kita juga bisa memvalidasi benar enggak sih nih bisa lebih cepat lagi? Atau jangan-jangan sebenarnya memang tidak bisa. Nah hal-hal seperti ini, ketika di Innovation hal itu diminta. 

Sekarang mungkin aku lebih menekankan ke kondisi continuous improvement ya. Kondisi ini seperti perpaduan dari dua values Alterra, yaitu, Champion dan Customer Focus. Karena untuk jadi Champion kita harus jadi lebih baik dan menuju ke arah yang dibutuhkan customer. Jadi kalau sekarang sih lebih banyak ke arah value continuous improvement ya. 

________________________________________________________________________________________________________

Q: Untuk Mas Boy sendiri, apakah Mas tipe orang yang lebih berorientasi pada proses atau hasil?

A: Nah, ini yang menurutku kita tidak bisa memilih. Jadi ketika kita ditanya lebih berorientasi pada proses atau hasil, ya jawabannya menurutku kita harus berorientasi pada proses dan hasil. Karena jadi tidak masuk akal menurutku kalau kita fokus yang penting prosesnya dulu benar tapi hasilnya tidak berhasil dulu enggak apa-apa. Maka kita akan mengulangi proses benar tersebut, dan berharap hasilnya suatu saat akan lebih baik. Berapa kali prosesnya akan diulangi, jadi kita selalu ada batasnya. 

Jadi kita tidak bisa semata-mata fokusnya ke proses. Hasil salah sekali tidak apa-apa, tapi tentu tidak bisa berulang-ulang karena ya itu tadi ya salah satu value-nya be responsible, jadi setiap resources harus bisa dipertanggungjawabkan. 

Yang kedua, tentu kita juga tidak bisa hanya fokus ke hasil, karena sebuah hal yang berhasil tapi kita tidak tahu kenapa, itu sama salahnya dengan hal yang gagal tapi kita juga tidak tahu di mana letak kesalahannya. Karena alasan hal itu berhasil ataupun gagal, harus bisa dipertanggung jawabkan. 

________________________________________________________________________________________________________

Q: Bekerja di sebuah startup kan berada di lingkungan yang agile. Gimana sih seorang Mas Boy menghadapi perubahan yang ada? Mas Boy tipe orang yang lebih suka di comfort zone atau justru tertantang ketika menemukan perubahan?

A: Ini menariknya kerja di startup, karena kita harus memampatkan proses growth kita dalam waktu yang singkat. Jika biasanya di perusahaan konvensional bisa dirasakan dalam kurun waktu 5 tahun, di startup ya itu dipadatkan. Itu bukan cuma bicara soal hasilnya, tapi bicara juga soal stresnya, dan jam kerjanya juga mungkin. 

Hal-hal yang biasanya di perusahaan konvensional bisa dirasakan dalam 5 tahun, di startup kita bisa mendapatkan dalam waktu setahun. Tentunya hal seperti ini, tidak semua orang bisa menikmati. Tidak semua orang juga siap dengan hal seperti ini. Alterra ini adalah startup pertama yang saya jalani, dan alasan saya bergabung ke sini adalah karena memang saya fokus ke growth. Karena fokus saya ke hal tersebut, saya menikmati sekali dengan segala stres yang dialami, proses memampatkan jam kerja dan kesempatan. Karena di startup itu kesempatan berjalan dengan cepat. 

________________________________________________________________________________________________________

Q: Tapi Mas Boy memang tipe yang justru merasa tertantang ya dengan adanya perubahan?

A: Iya jadi memang saya justru ketika enggak ada kerjaan, cenderung merasa stres haha. Jadi beberapa kali kalau dilihat dari sejarah pengalaman kerja saya, ketika resign beberapa kali itu memang karena sudah merasa di comfort zone. Jadi oke, ini waktunya saya pindah pekerjaan karena saya sudah mulai merasa nyaman. Ini lucu sih, tapi menurut saya comfort zone itu tidak nyaman. Aneh ya? Haha. Jujur saya termasuk orang yang mencari adrenalin, mencari hal-hal yang memacu saya untuk berpikir lebih keras, bekerja lebih keras, dan mendapatkan ilmu yang lebih banyak.

________________________________________________________________________________________________________

Q: Kalau Mas Boy sudah merasa berada di momen, “Wah, gue udah menuju nyaman nih.’’ Apa yang Mas Boy lakukan?

A: Kalau keatasan, saya minta tanggung jawab dan tugas lebih. Itu yang biasa saya lakukan, saya propose hal yang baru. Tentunya lebih baik untuk perusahaan, dan menuju ke arah tujuan perusahaan. Dan tentu, sering kali saya tidak mendapatkan hal itu, akhirnya saya mengajukan resign. Pokoknya sebelum resign saya selalu minta tanggung jawab lebih, minta proyek baru, dan mengajukan beberapa hal perbaikan untuk perusahaan. 

________________________________________________________________________________________________________

Q: Dengan situasi yang cukup agile di startup ini, gimana sih Mas Boy mempertahankan kekompakkan tim yang Mas pimpin?

A: Oke ini menarik. Karena sejujurnya saya baru merasakan memimpin sebuah tim di startup ya di Alterra ini, dan kebetulan langsung berada di suasana yang agile. Satu yang saya pelajari adalah ketika kita sebagai leader, kita harus bisa membuka opportunity bahwa kita juga ada waktunya bisa salah, itu hal yang selalu saya sampaikan ke tim. Ya saya leader, tapi saya bisa salah. 

Kedua bahwa manajer itu ada as your tools. Ini hal yang saya pelajari di Alterra, dan saya implementasikan bahwa manajer itu ada untuk timnya agar bisa mencapai achievement yang diharapkan oleh perusahaan. Dan supaya tim jalan di rel yang tepat, kita perlu terus transparan terhadap gol. Jadi dari awal dijelaskan bahwa gol perusahaan seperti ini, divisi kita punya bagian untuk kontribusi di area ini, dari gol divisi kita baru berikan ke perorangan. “Untuk kamu, kita butuh kamu kontribusi di bagian ini, supaya divisi kita bisa mencapai ini.” Intinya transparansi sih. Transparansi dan fokus untuk mencapai gol yag sama, kalau sudah seperti itu harusnya akan tetap kompak. 

________________________________________________________________________________________________________

Q: Tapi kadang-kadang seorang leader itu tetap dianggap sebagai seorang “leader oleh bawahannya. Intinya tetap ada gap, gimana Mas Boy membawa diri sebagai seorang leader yang approachable? 

A: Ini pertanyaan yang cukup susah ya, karena kalau saya menilai diri saya sendiri, malah kelakuan saya sendiri seperti bukan seorang leader hahaha, jadi saya ya bagaimana saya. Pada dasarnya saya ke tim, bagaimana tim melihat saya, saya enggak pernah jaim. Saya selalu berusaha menjelaskan alasan di balik keputusan yang saya ambil. Itu part yang leader bisa lakukan, apakah tim bisa menerima itu dan dianggap sebagai manajer yang approachable

Pada dasarnya ketika kita membicarakan relationship itukan hubungan dua arah, antara dua orang ya. Ketika seorang manajer sudah membuka diri, dengan mengatakan ya manajer juga bisa salah lho. Tujuan manajer itu untuk bantu kalian jadi pribadi yang lebih baik dan bisa achieve apa yang diharapkan oleh perusahaan, dan ini lho alasan-alasan kenapa decision ini aku ambil sebagai leader. Menurutku, portion-nya sudah selesai nih, tinggal portion dari timnya bagaimana menerima leader-nya sebagai manusia biasa. 

Leader ada di posisinya memang bukan karena kebetulan, karena ada skill tertentu, kepercayaan tertentu yang diberikan, pastinya bukan hanya karena kebetulan. Tapi mereka adalah manusia juga yang memang punya skill lebih, katakanlah. Maka skill apa yang harus kamu pelajari dari dia? Mereka punya cara pandang yang lebih, oke cara pandang seperti yang tim harus pelajari dari leadernya? Mungkin hal-hal seperti itu ya. 

________________________________________________________________________________________________________

Q: Apa yang Mas Boy lakukan untuk memotivasi tim yang Mas Boy pimpin untuk terus belajar? Dan gimana Mas Boy memotivasi tim untuk mencapai target yang lebih tinggi lagi untuk berikutnya?

A: Pada dasarnya ini adalah masalah pemahaman ya. Jadi kita sebagai leader, punya kewajiban untuk menunjukkan kepada tim, opportunity apa yang bisa dicapai? Kalau tim kerja keras achievement-nya seperti apa sih? Memang kalau tim kerja keras, apa sih untungnya buat tim? Dan itu kembali lagi ke setiap individunya. 

Kalau saya sendiri sebagai leader, saya punya passion dan keinginan yang kuat untuk tim saya jadi the best version of themselves. Intinya sih seperti itu. Bagaimana mereka jadi pribadi yang lebih baik. Gimana mereka jadi individu yang lebih baik lagi melalui proyek dan tahapan yang mereka lakukan. Di sisi ini, sebagai leader kita kembalikan lagi ke mereka bawah tujuannya adalah untuk diri mereka sendiri. 

Dan kebetulan di startup kita memiliki kesempatan yang lebih besar untuk grow lebih cepat lagi. Tidak semua cocok bekerja di startup, tapi ketika kita punya kesempatan kerja di startup, please don’t take it for granted. Be grateful dengan cara, “Eh ini ada kesempatan grow segini besar nih, mari kita manfaatkan.” 

Nah, kembali ke manajer ya. Saya kalau jadi manajer, saya encourage teman-teman untuk mengerjakan sesuatu bukan sebagai kepentingan perusahaan, atau manajer. Tapi mengerjakan sesuatu untuk membuat setiap individu jadi the best version of themselves. Itu yang akan membuat mereka siap grow, siap gagal, siap mencoba lagi, dan siap mencoba lebih keras. 

________________________________________________________________________________________________________

Q: Terakhir, adakah pesan untuk semua Alterrans menghadapi tahun 2021 di mana kita masih di era pandemi dan kerja masih jarak jauh?

A: Yang utama, be grateful. Be grateful karena Alterra masih support kita sampai sebagaimana kita sekarang ini. Dan sampai hari ini pun terbukti Alterra masih hiring. Berarti Alterra masih in a good shape, itu yang pertama. Lalu ingatlah bahwa di setiap krisis akan selalu ada opportunity. Airbnb hidup waktu krisis, Uber mulai jalan ketika ada krisis. 

Pada dasarnya, ketika ada krisis disitulah ada opportunity. Tinggal tergantung kita memaknai krisis itu hanya sekedar krisis, atau kesempatan untuk mencari opportunity. Hopefully teman-teman Alterrans bisa mengambil keduanya, di tengah-tengah krisis yang ada ini kita percaya dan bekerja keras untuk opportunity yang tersedia. 

________________________________________________________________________________________________________

Nah, itu dia teman-teman cerita menginspirasi dari Mas Boy. Buat yang penasaran dengan cuplikan interviewnya bisa lihat di video di bawah ini ya. Tungguin terus cerita-cerita menginspirasi dari #Realstory ya teman-teman. Sampai bertemu di episode berikutnya!

Baca Juga Artikel Alterrans Lainnya

#RealStory: Trimo Leksono Bercerita Tentang Kolaborasi dan Bekerja Saat Pandemi

Hi Alterrans, Yes, kabar baik untuk kita semua! #RealStory ada episode barunya, lho. Kali ini ada yang spesial di tahun yang baru. Kenapa? Karena sekarang kamu bisa melihat cuplikan video saat tim KAMIS mewawancarai nara sumber di Youtube Channel Alterra. Nah di #RealStory episode pertama di tahun 2021 ini, ada Trimo Leksono, selaku Product Director […]

Read More

7 Referensi Situs Gambar Untuk Mempercantik Slide Presentasi

Halo Alterrans, Perkenalkan aku Letisia, Design Specialist dari tim Marketing. Kali ini aku mau memberikan beberapa tips nih. Adakah selama ini yang sering bingung mau mencari gambar untuk mempercantik presentasi dengan kualitas yang oke dan tanpa background?  Nah, aku sudah merangkum beberapa referensi untuk kita bisa download aset ilustrasi, ikon, dan foto tersebut secara gratis. […]

Read More
×

How can we help you?

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar produk atau bisnis dengan Alterra, silakan isi form di bawah ini. Kami dengan senang hati akan menjawab dan membantu Anda.