Audi Fristya | 31 Aug 2020

#RealStory Ep.8: Laura Kusuma Berbicara Soal Champion

Hi Alterrans,

Seperti yang dijanjikan, #RealStory mengenai value Champion masih ada lagi, lho. Kali ini tim KAMIS berbincang dengan Laura Kusuma, BPA Finance Manager and Alterra Accounting Manager. Gimana cerita serunya? Simak di sini ya! 

___________________________________________________________________________________________________

Q: Apa sih definisi Champion menurut Laura?

A: Yang pasti kalau menurutku Champion itu orangnya tidak gampang menyerah. Orang itu pun punya target yang sebenarnya dia tahu akan sulit untuk dicapai, cuma dia tahu kalau dia menetapkan target lebih tinggi daripada yang seharusnya, dia akan lebih grow. Jadi, dia dengan consciously itu akan menerapkan target yang lebih tinggi daripada comfort zone-nya dia. Dia juga akan berusaha sekeras mungkin untuk mencapai ke sana. 

Pada dasarnya mungkin orang itu juga sadar bahwa target itu ambisius, dan bukan karena dipaksa orang, atau karena diminta oleh managernya “kamu harus mencapai ini.” Tapi dia sendiri yang sadar dan bilang “Gue mau coba ah, bisa enggak sih, gue mencapai kesana?” 

___________________________________________________________________________________________________

Q: Apakah kamu salah satu orang yang seperti itu? 

A: Menurut gue kadang-kadang ada sih, tapi definitely gue juga sadar –kan gue juga manusia ya– bakal ada waktu-waktu di mana gue merasa “Ah kayaknya aduh jangan terlalu mengejar bintang gitu, dong targetnya” haha. Ya paling gue bertanya lagi, apakah ada target lain yang bisa lebih achievable? There will be moments like that, namun selama memungkinkan pasti gue akan coba dulu. 

__________________________________________________________________________________________________

Q: Berbicara soal keluar dari comfort zone, apakah kamu tergolong orang yang berani?

A: Apakah gue orang yang berani keluar dari comfort zone? Ya, I would say so, sih. Gue waktu awal-awal join Alterra itu lebih ke Corporate Finance, gue hampir tidak pernah terjun ke Finance Operations. Gue sebelumnya juga jadi Auditor, jadi gue belum pernah berkecimpung di Finance Operations. Nah, sampai waktu itu Finance Manager kita sempat resign, gue berpikir untuk mencoba keluar dari comfort zone gue dan let’s see apakah gue bisa bantu-bantu. 

Dari pengalaman itu, gue tersadar ya gue orangnya cukup berani untuk keluar dari comfort zone

__________________________________________________________________________________________________

Q: Jadi sikap apa sih yang harus dimiliki untuk menjadi Champion?

A: Pantang menyerah itu sudah pasti, sih. Karena the road to glory is not always easy, right? Selain itu hmmm… gue enggak mau bilang ambisius sih, karena kadang kala ambisius bisa dilihat sebagai sesuatu yang negatif, jadi ya lebih kepada tahu apa yang mau dituju. Punya goal yang jelas dan plan or at least some sort of an idea how to get there. Mungkin enggak full plan yang benar-benar detail harus ke A atau ke B, tapi punya roadmap yang membantu dia untuk mencapai goal tersebut. 

__________________________________________________________________________________________________

Q: Kalau Laura sendiri tergolong orang yang lebih menghargai usaha/proses atau hasilnya, sih?

A: Wah, pertanyaan yang sulit juga ya hahaha. Mungkin gue tipe orang yang 70% usaha, dan 30% hasil. Karena menurut gue, usaha itu cuma hasil yang tertunda. Asalkan usaha kita benar, dipikirkan dengan matang, dan dicoba improve terus. Usaha itu bukan orang yang mengerjakan pekerjaan yang sama berulang-ulang ya, tapi usaha dalam arti dia akan coba memikirkan out of the box “Gimana nih caranya?” Kalau cara satu enggak bisa ya coba cara dua, cara A, cara B. Jadi menurut gue, orang yang usaha terus, itu pasti at some point akan menghasilkan hasil. Jadi bisa dibilang gue lebih prefer berusaha daripada dengan cara singkat dan langsung hasil. 

__________________________________________________________________________________________________

Q: Menurut Laura, gimana sih harusnya seorang Champion menanggapi feedback negatif terhadap dirinya?

A: Harusnya sih senang ya hahaha. I think karena seorang Champion itu harusnya punya roadmap yang jelas kemana, jadi feedback negatif itu justru seharusnya membantu untuk reassess dan kalibrasi lagi, seperti “Am i doing what i’m supposed to be doing untuk mencapai kesana?.  Jadi seharusnya sih seorang Champion itu welcome dengan feedback negatif itu, dan justru malah dia akan mencari feedback tersebut–terutama yang konstruktif ya. 

__________________________________________________________________________________________________

Q: Gimana sih cara kamu untuk menyebarkan budaya Champion, agar orang lain bisa tertular? 

A: Kalau gue ke tim sih, gue mencoba memberikan target yang sedikit lebih tinggi daripada target yang mereka pikir achievable. Karena dengan begitu, orang tuh jadi have a taste “Apa sih rasanya mencapai target di atas yang gue kira?.” 

Nah, once orang itu sudah have that taste “Oh, gini rasanya jadi Champion.” dari situ biasanya akan lebih mudah untuk kita mengasah mereka untuk lebih jadi Champion. 

__________________________________________________________________________________________________

Q: Nah, kadang ketika membuat target yang lebih tinggi, kita suka jadi merasa pressure sendiri. How do you handle that? 

A: I focus on the goal, sih. Jadi gue coba memikirkan lagi apa yang ingin dituju. Gue coba membayangkan, gimana nih kalau ujungnya goal-goal ini sudah tercapai semua, what will my life look like? Jadi gue fokus kesana sih. Mungkin untuk sekarang ini ya hidupnya susah, enggak pulang-pulang, kerjaan banyak, tapi once lo membayangkan ujungnya… wah gue bisa bilang bahwa “Eh gue kontribusi lho, di sini,” “Gue membantu Alterra buat semakin maju, semakin rapi.” dan sebagainya. Gue juga membayangkan impact-nya ke diri gue, once gue berhasil menyelesaikan ini impact gue apa? Oh… value gue sebagai seorang Finance pasti naik dong, karena sudah bisa melakukan berbagai hal. Ketika gue fokus kesana, lumayan memberikan semangat lah, saat sedang menjalani bagian susahnya. 

__________________________________________________________________________________________________

Q: Terakhir, adakah moto atau pegangan kalimat yang menjadi base dari semua yang kamu lakukan?

A: Kalau gue sih orangnya lebih ke everything happens for a reason ya. Itu satu kalimat yang gue live by banget. Jadi, kesulitan apapun yang gue hadapi dan jalani sekarang, i know it’s all for a reason. Intinya, oke kali ini gue bersusah-susah dahulu, karena gue mau mencapai goal yang sudah gue buat ini. Gue berprinsip, apapun yang kita lakukan itu tidak pernah sia-sia. Everything happens, there’s always a reason. You fail for a reason and you are successful for a reason

 

Yup, patut diingat oleh kita semua ya bahwa hasil tidak akan pernah mengkhianati usahanya. Tidak ada usaha yang sia-sia ya. Ayo teman-teman buat goal yang ingin kamu capai, tumbuhkan value Champion di sekitar kita!

Baca Juga Artikel Alterrans Lainnya

Kompetisi KAMIS Ada Lagi, Lho!

Hi Alterrans, Bagaimana kabar kamu hari ini? Semoga kita tetap sehat ya! KOMPETISI KAMIS ADA LAGI, LHO!!!! Siapa yang sudah menunggu-nunggu? Kali ini hadiahnya menarik banget dan sayang kalau dilewatkan. Gimana cara ikutannya? Simak di poster satu ini ya! Di kompetisi Kamis kali ini temanya adalah “Bangga Jadi Alterrans.” Coba kamu mulai pikirkan apa sih yang buat […]

Read More

#RealStory Ep.7: Menjadi Champion Menurut Ananto Wibisono

Hi Alterrans, Bulan Agustus memang identik dengan hari Kemerdekaan. Apakah kamu salah satu yang gemar mengikuti lomba-lomba tersebut? Sayang sekali mungkin 17 Agustus tahun ini agak berbeda, karena kita masih harus physical distancing. Tapi tidak apa-apa, squad #fightCovid19 sudah menyiapkan Alterra Class Meeting juga lho untuk mengobati kerinduan kamu akan lomba-lomba 17 Agustus. (hehe.. pesan sponsor dikit ya!) Nah, […]

Read More
×

How can we help you?

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar produk atau bisnis dengan Alterra, silakan isi form di bawah ini. Kami dengan senang hati akan menjawab dan membantu Anda.