Antonius Ananto | 23 Apr 2020

Manajemen Krisis untuk Pribadi

Artikel didedikasikan untuk seorang sahabat yang sudah lepas dari semua ketakutannya di masa lalu.

Setiap harinya, kita sebagai karyawan, pemimpin, pebisnis, atau pengusaha selalu berhadapan dengan berbagai masalah. Baik masalah yang dapat diprediksi maupun masalah yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Mulai dari masalah yang sederhana seperti tertinggal bus untuk pergi ke tempat kerja sampai dengan masalah yang tidak kita bayangkan sebelumnya,  seperti pandemi COVID-19 yang mewabah di seluruh dunia akhir-akhir ini

Setiap orang perlu memiliki ​manajemen krisis yang baik. ​Manajemen krisis dapat membantu kita untuk menghadapi dan menyelesaikan segala permasalahan yang ada. Setidaknya, manajemen krisis dapat membantu kita menjadi pribadi yang berani dalam mengambil risiko,  bukan pribadi yang menjauhi setiap permasalahan yang datang. Karena pada kenyataannya kita memang tidak bisa menghindar dari permasalahan yang hadir di kehidupan kita.

Masalah hadir untuk diselesaikan, bukan untuk dijauhi. Jika kita menunda penyelesaian masalah semakin lama, maka masalah tersebut akan menjadi semakin rumit. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang beberapa tips manajemen krisis yang sekiranya berguna, dan akan membantu kita dalam mengubah krisis menjadi sebuah peluang.

Salah satu kriteria orang sukses adalah selalu melihat masalah bukan sebagai masalah, tetapi sebagai peluang emas untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi. Jadi bagi Alterrans yang ingin menjadi orang sukses, yuk mulai dari sekarang kita ubah masalah menjadi peluang.

Ada beberapa tips yang dapat kita lakukan, sebagai berikut:

Menjaga pikiran agar tetap tenang

“Tenang bro” seringkali kata-kata tersebut keluar dari mulut sahabat maupun orang terdekat kita. Hal tersebut mungkin menjadi cara yang sangat klasik dan sudah kita ketahui sebelumnya. Namun kenyataannya, cara ini merupakan ​manajemen krisis yang paling pertama.

Untuk bisa menghadapi permasalahan, baik terkait kehidupan dan pekerjaan di kantor, pikiran yang tenang dan jernih sangatlah diperlukan. Tanpa pikiran yang tenang, kita tidak bisa berpikir dengan baik. Efeknya, kita akan membuat keputusan yang kurang tepat.

Ketika masalah datang, coba langsung bayangkan bahwa masalah tersebut adalah “santapan lezat” yang perlu kita makan. Untuk menikmati santapan tersebut, kita perlu menyantapnya dengan peralatan makan yang tepat untuk menghabiskan makanan lezat yang kita miliki.

Nah, pikiran yang tenang akan membantu kita untuk memikirkan alat-alat atau strategi apa saja yang bisa kita gunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Sebagai contoh: Apakah kita perlu menggunakan masker pada saat keluar akhir-akhir ini karena wabah COVID-19? Atau kita perlu juga menggunakan peralatan lain selain masker, seperti topi, baju panjang yang tertutup, atau bahkan sepatu? Semua balik lagi kepada analisa kita mengenai peralatan apa saja yang harus disiapkan untuk menghadapinya.

Intinya ketika permasalahan datang, langsung ambil tindakan untuk menjaga pikiran kita agar tetap tenang. Selebihnya, biarkan pikiran kita berpikir dengan baik perihal solusi yang tepat untuk setiap permasalahan yang ada.

 

Berpikiran positif untuk semua kondisi

Teringat nasihat CEO Alterra secara pribadi kepada saya belakangan ini “positif bro” dalam menghadapi keadaan di sekitar, mulai dari wabah COVID-19 sampai dengan kemungkinan timbul resesi karena perekonomian Indonesia yang kurang baik.

Sering kali apa yang kita pikirkan itu yang akan menjadi hasil dan akhirnya kita dapatkan. Apabila kita selalu berpikir negatif ketika menghadapi krisis, maka alam bawah sadar kita akan membuat usaha kita menjadi sia-sia.

“POSITIVE THINKING OPEN MANY POSSIBILITIES”

Sebaliknya, jika kita berusaha untuk selalu berpikir positif. Meskipun rasanya dunia tidak mendukung pikiran positif kita, namun rasa optimis akan lahir di dalam diri kita. Sehingga sesulit apapun masalahnya, peluang akan selalu ada.

 

“Persetan dengan aturan”

Percaya atau tidak, ada kalanya kita perlu mengesampingkan peraturan-peraturan yang ada. Tetapi ini bukan berarti bahwa sebuah peraturan diciptakan untuk dilanggar lho!  Alasannya karena peraturan-peraturan yang ada di sekitar kita sering kali sudah tidak relevan dengan kondisi yang sedang terjadi. Sehingga, ​manajemen krisis terlihat sangat ketinggalan zaman. Padahal, kita bisa lebih berimprovisasi dalam menghadapi dan menyelesaikan setiap masalah yang ada di dalam kehidupan kita.

Dengan kata lain, ada saatnya kita perlu mengambil tindakan yang cukup berani dan mengabaikan atau “berpura-pura” tidak tahu terhadap peraturan yang tidak relevan tersebut, ini dilakukan demi mencapai tujuan yang kita harapkan. Hal yang paling terpenting adalah permasalahan dapat terselesaikan dengan baik tanpa merugikan orang lain.

 

Berusaha untuk berpikir berbeda bahkan menjadi orang yang berbeda

Berani untuk mengesampingkan peraturan-peraturan kuno adalah langkah awal untuk bisa berpikir secara kreatif dan inovatif dalam menghadapi krisis. Logikanya, jika kita masih belum berani untuk melangkah keluar dari zona nyaman kita, selamanya kita akan terperangkap di dalam kondisi tersebut. Dan selamanya juga kita akan menghadapi krisis dengan peraturan dan ide-ide kuno yang sebenarnya sudah tidak relevan lagi dengan masalah yang kita hadapi.

Kita dituntut untuk terus bergerak mengikuti perkembangan zaman agar tidak terbelakang. Begitu juga dengan menyelesaikan krisis, diperlukan pemikiran yang kreatif dan cemerlang untuk menyelesaikannya.

Alterra juga menanggapi ide untuk berpikiran kreatif dan inovatif, seperti menghadirkan divisi Innovation di sisi bisnis dan divisi Transformasi yang bekerja sebagai system improvement pada bidang Tech. Persiapan yang tepat untuk kondisi sekarang ini.

 

Takdir atau nasib (bukan sesuatu untuk dibandingkan)

Ada kalanya, kita suka membanding-bandingkan krisis atau masalah yang kita miliki dengan krisis yang dihadapi orang lain. Padahal, setiap orang sudah memiliki tantangan dan masalah kehidupannya masing-masing. Untuk memiliki ​manajemen krisis yang baik, kita perlu mengesampingkan takdir atau nasib yang dimiliki orang lain.

Cukup berfokus pada apa yang kita hadapi sekarang dan cintai nasib apapun yang kita miliki. Dengan menerima kenyataan yang kita hadapi sekarang, kita akan lebih mudah untuk berpikir dalam menghadapi segala krisis yang ada.

Selain itu untuk menghadapi nasib yg kita miliki jangan lupa untuk kembali ke tips nomor 1, selalu memiliki pikiran yang tenang dan persiapkan semua strategi untuk menghadapi hal tersebut

 

Krisis atau masalah mau tidak mau harus kita hadapi sehari-hari dalam kehidupan kita. Semoga beberapa tips ​manajemen krisis di atas dapat membantu kita dalam menyelesaikan segala tantangan atau ujian di dalam hidup.

Baca Juga Artikel Alterrans Lainnya

4 Tips Penting untuk Optimalkan Bisnis Melalui Linkedin

Seiring berjalannya waktu, sosial media tentu menjadi salah satu media untuk mempromosikan bisnis. Bahkan sosial media pun dinilai mampu untuk menjangkau audiens yang lebih besar berikut dengan bujet yang lebih terjangkau. Linkedin jadi salah satu media sosial untuk bisnis yang paling banyak dipilih. Tak hanya untuk pribadi, tapi Linkedin tentu memiliki berbagai fitur untuk membantu […]

Read More

Panik COVID019? Jangan Buat Fokus Jadi Ambyar!

Hi Alterrans, Apa kabar kalian semua? Stay healthy ya guys!   Ya seperti kita ketahui bersama, isu kesehatan sekarang jadi trending topic bukan hanya di Indonesia tapi juga di seluruh dunia. Coba deh cek hashtag yang berhubungan dengan virus Corona atau COVID-19 yang akhir-akhir ini sedang tenar. Beritanya wara-wiri di media elektronik, media sosial, sampai […]

Read More
×

How can we help you?

Jika Anda memiliki pertanyaan seputar produk atau bisnis dengan Alterra, silakan isi form di bawah ini. Kami dengan senang hati akan menjawab dan membantu Anda.